Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 08 Maret 2012

Dampak Pencemaran Udara


A.  Pengertian Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.

B.  Sumber Pencemar Udara

Telah disadari bersama, kualitas udara saat ini telah menjadi persoalan global, karena udara telah tercemar akibat aktivitas manusia dan proses alam. Masuknya zat pencemar ke dalam udara dapat secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut, juga sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah tangga.
Terdapat 2 jenis pencemar  yaitu sebagai berikut :
a.     Zat pencemar primer
yaitu zat kimia yang langsung mengkontaminasi udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Zat tersebut bersal dari komponen udara alamiah seperti karbon dioksida, yang meningkat diatas konsentrasi normal, atau sesuatu yang tidak biasanya, ditemukan dalam udara, misalnya timbal.
b.     Zat pencemar sekunder
yaitu zat kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi kimia antar komponen-komponen udara.

Sumber bahan pencemar primer dapat dibagi lagi menjadi dua golongan besar :
1.     Sumber alamiah
Beberapa kegiatan alam yang bisa menyebabkan pencemaran udara adalah kegiatan gunung berapi, kebakaran hutan, kegiatan mikroorganisme, dan lain-lain. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah asap, gas-gas, dan debu.
2.     Sumber buatan manusia
Kegiatan manusia yang menghasilkan bahan-bahan pencemar bermacam-macam antara lain adalah kegiatan-kegiatan berikut :
a.     Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
b.     Proses peleburan, seperti proses peleburan baja, pembuatan soda,semen, keramik, aspal. Sedangkan bahan pencemar yang dihasilkannya antara lain adalah debu, uap dan gas-gas.
c.      Pertambangan dan penggalian, seperti tambang mineral and logam. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama adalah debu.
d.     Proses pengolahan dan pemanasan seperti pada proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama asap, debu, dan bau.
e.      Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencemarnya yang teruatam adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
f.       Proses kimia, seperti pada proses fertilisasi, proses pemurnian minyak bumi, proses pengolahan mineral. Pembuatan keris, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain adalah debu, uap dan gas-gas
g.     Proses pembangunan seperti pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Bahan pencemarnya yang terutama adalah asap dan debu.
h.     Proses percobaan atom atau nuklir. Bahan pencemarnya yang terutama adalah gas-gas dan debu radioaktif.

C.  Dampak Pencemaran Udara
1.     Dampak Negatif
Pencemaran udara dapat memberikan dampak negatif  bagi makhluk hidup dan lingkungan, antara lain
Ø Penipisan Ozon.
Ø Pemanasan Global ( Global Warming ).
Ø Hujan asam yang dapat merusak gedung-gedung, jembatan, patung-patung dan dapat mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh.
Ø Penyakit pernapasan.
Ø Terganggunya fungsi reproduksi.
Ø Stres dan penurunan tingkat produktivitas.
Ø Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak.
Ø Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

2.     Dampak Positif

Pencemaran udara selain memberikan dampak negatif, juga dapat memberikan dampak positif antara lain,
Ø Lahar dan partikulat-partikulat yang disemburkan gunung berapi yang meletus, bila sudah dingin menyebabkan tanah menjadi subur,
Ø Pasir dan batuan yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Ø Gas karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan gas karbon dioksida bisa dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna bagi makhluk hidup.

D.  Cara penanggulangannya

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain:
1.  Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu.
2.   Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
3.   Menghemat Energi yang digunakan.
4.   Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
5.  Pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota).
6.   Tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon­-pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.

Dampak Negatif Penggunaan NArkoba

A. Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kinipersepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
B.Dampak Negatif Pengguanaan Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
1.    Dampak Fisik :
¨   Gangguan
pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan syaraf tepi.
¨   Gangguan
pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
¨   Gangguan
pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
¨   Gangguan
pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
¨   Sering
sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
¨   Dampak
terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan
fungsi seksual.
¨   Dampak
terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
¨   Bagi pengguna
narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
¨   Penyalahgunaan
narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.


2.     Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :
¨     Lamban
kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
¨     Hilang
kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
¨     Agitatif,
menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
¨     Sulit
berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
¨     Cenderung
menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
¨     Gangguan
mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
¨     Merepotkan
dan menjadi beban keluarga.
¨     Pendidikan
menjadi terganggu, masa depan suram.


Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup,
serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di
kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Sejarah Turunnya Al Qur'an

A.  Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an menurut bahasa berasal dari kata kerja yaitu yang berarti bacaan. Kata Al-Qur’an adalah isim masdar dengan arti isim maf’ul, yaitu yang dibaca, karena bukan saja Al-Qur’an yang harus dibaca oleh manusia, tetapi juga karena dalam kenyataannya selalu dibaca oleh yang mencintainya, baik pada waktu shalat maupun di luar shalat. Kata Al-Qur’an dengan arti tersebut (bacaan), banyak dijumpai dalam Al-Qur’an sendiri. Sedangkan menurut istilah menurut Syaikh Muhammad Khudlari Beik, Al-Qur’an ialah kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa Arab, diturunkan secara berangsur-angsur melalui malikat Jibril AS. Kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat, disampaikan kepada kita penganutnya secara mutawatir, yang telah tertulis dalam Mushaf Usmani dan telah dihafalkan secara baik oleh umat Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW hidup sampai akhir zaman, dimulai surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas, merupakan ibadah bagi yang membacanya dan kafir bagi yang mengingkarinya.

B.  Sejarah Turunnya Al-Qur’an

Al-Qur’an diturunkan bersamaan dengan diangkatnya Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul Allah pada waktu beliau berusia 40 tahun. Ayat yang pertama diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5. Ayat pertama turun sewaktu Nabi sedang bertahanus di Gua Hira pada malam Jum’at, tanggal 17 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Malam ini disebut malam Alqadar ( Lailatul Qadar ) yakni malam yang sangat mulia, Karena pada tanggal tersebut Al-Qur’an turun untuk pertama kalinya. Malam tanggal 17 Ramadhan dikenal sebagai malam Nuzulul Qur’an ( malam turun Al-Qur’an) oleh karena itu kaum muslimin setiap tahun melakukan acara Peringatan Nuzulul Qur’an untuk mengenang peristiwa yang sangat agung dan bersejarah itu.

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur berupa beberapa ayat dari sebuah surat , atau berupa sebuah surat yang pendek secara lengkap. Penyampaian Al-Qur’an secara keseluruhan memakan waktu kurang lebih 23 tahun waktu Nabi tinggal di Mekkah (Sebelum Hijriyah), dan 10 tahun waktu Nabi sudah hijrah ke Madinah.

Al Qur’an diturunkan dalam dua periode, yaitu :
1.     Periode Makkah
Periode pertama dinamakan Periode Mekah. Turunnya Al Qur’an pada periode pertama ini terjadi ketika Nabi saw. bermukim di Mekah (610 – 622 M) sampai Nabi Muhammad saw. melakukan hijrah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu, kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah.

Ciri-Ciri Ayat-Ayat Makkiyah
1.     Ayat-ayatnya pendek  dan gaya bahasanya singkat padat (ijaz), Karena sasaran yang pertama dan utama pada periode Mekkah ini adalah orang-orang Arab asli yang sudah faham benar akan bahasa Arab.
2.     Diawali dengan yâ ayyuhan-nâs (wahai manusia).
3.     Kebanyakan mengandung masalah tauhid, keimanan, kisah-kisah umat terdahulu yang mengandung pengajaran da budi pekerti masalah surga dan neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi).


2.    Periode Madinah
Periode yang kedua adalah Periode Madinah. Sebuah periode yang terjadi pada masa setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah (622 – 632 M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini kemudian dinamakan ayat-ayat Madaniyah.
Ciri-Ciri Ayat-Ayat  Madaniyah
1.     Ayat-ayatnya panjang dan gaya bahasanya panjang lebar dan lebih jelas (ithnab), karena sasarannya bukan hanya orang Arab asli, melainkan juga non Arab dari berbagai bangsa yang telah mulai banyak masuk islam dan mereka kurang menguasai bahasa Arab.
2.     Diawali dengan yâ ayyuhalladzîna âmanû (wahai orang-orang yang beriman).
3.     Kebanyakan tentang hukum-hukum, baik yang berhubungan dengan hukum agama (syariat) atau hukum-hukum duniawi, seperti hukum kemasyarakatan, hukum ketata negaraan, hukum perang, hukum internasional, hukum antara agama dan lain-lain.
Ayat terakhir turun pada tanggal 9 Dzulijjah yaitu surat Al-Maidah ayat 3 tahun 10 Hijriyah, bertepatan dengan bulan Maret 632 Masehi, yaitu ketika Nabi sedang melaksanakan wukuf di padang Arafah, waktu beliau melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini bagi beliau disebut dengan Haji Wada, Karena merupakan ibadah haji yang penghabisan. Ayat ini pada akhirnya menunjukan kesempurnaan kewajiban dan hukum tetapi bukan merupakan ayat yang terakhir turun, Karena setelah menerima ayat tersebut, Rasulullah masih hidup selama 81 hari.

C.  Macam-macam Cara Alqur’an Diturunkan

Nabi Muhammad s.a.w. dalam hal menerima wahyu mengalami bermacam-macam cara dan keadaan. di antaranya :

1.     Malaikat memasukkan wahyu itu ke dalam hatinya. Dalam hal ini Nabi SAW tidak melihat sesuatu apapun, hanya beliau merasa bahwa itu sudah berada saja dalam kalbunya. Mengenai hal ini Nabi mengatakan: "Ruhul qudus mewahyukan ke dalam kalbuku", (lihat surah (42) Asy Syuura ayat (51).
2.     Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
3.     Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya loceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu di musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasa".
4.     Malaikat Jibril turun membawa wahyu kepada Nabi Muhammad saw. dengan menampakkan wujudnya yang asli. Rasulullah SAW senantiasa menghafalkan setiap wahyu yang diterimanya. Beliau mampu mengulangi wahyu tersebut dengan tepat, sesuai dengan apa yang telah disampai kan oleh malaikat Jibril. Dalam hal ini, malaikat Jibril juga berperan untuk mengontrol hafalan Al Qur’an Rasulullah saw.

D.  Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an Diturunkan

1.     Sebagai Petunjuk Bagi Manusia

Fungsi Al-Qur’an ialah sebagai petunjuk atau hidayah bagi manusia. Namun demikian bahwa manusia yang mendapat petunjuk dari Al-Qur’an ialah orang-orang yang mau brtakwa kepada Allah SWT, beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rizkinya untuk fakir miskin dan amal lainnya, sekaligus percaya akan kitab-kitab Allah baik yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ( Al-Qur’an ) maupun kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi-Nabi sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil.

2.     Sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam

Al-Qur’an adalah hujjah bagi umat manusia dan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya wajib dipatuhi. Tak ada khilaf sedikitpun diantara umat islam bahwa Al-Qur’an itu sebagai sumber pokok ajaran islam. Dari Al-Qur’anlah diambil segala pokok syari’at dan cabang-cabangnya, juga dari Al-Qur’anlah dalil-dalil syar’i mengambil kekuatan. Dengan demikian jelas bahwa Al-Qur’an merupakan dasar pokok bagi ajaran islam dan mencakup segala hukum.

3.     Sebagai Pemberi Peringatan dan Pelajaran Bagi Manusia

Al-Qur’an diturunkan mengandung fungsi yang amat positif, diantaranya ialah sebagai pemberi peringatan dan pelajaran bagi manusia. Kita sadari bahwa manusia mempunyai sifat pelupa dan salah, disamping adanya fitrah untuk berlaku jujur dan sebagai makhluk yang cerdas / suka berfikir.
Untuk membimbing umat manusia agar jangan sampai senantiasa bersalah dan bergelimang dalam perilaku yang merusak kehidupan umat manusia dan lingkungannya, dalam rangka mengarah kehidupan yang selektif demi mencapai kesejahteraan hidup dunia akhirat, maka Al-Qur’an diturunkan untuk kita pedomani, yang penuh dengan peringatan dan berbagai ajaran kebaikan bagi kita.

E.   Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur

Diantara hikmah penurunan Al-Qur’an secara berangsur-angsur ialah :
1. Untuk memudahkan Nabi menghafal, mendiktekan kepada para panulis wahyu, dan mengajarkan kepada umatnya.
2. Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan
3. Untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan tugas suci. Juga untuk menghibur beliau pada saat-saat menghadapi kesulitan, kesedihan atau perlawanan dari orang kafir.
4. Untuk meneguhkan dan menghibur hati orang muslim yang hidup semasa Nabi SAW.
5. Untuk meringankan umat islam dalam rangka meninggalkan sikap mental dan tradisi jahiliyah yang negatif secara berangsur.
6. Untuk mendidik umat islam menerapkan akidah dan ibadat yang benar serta akhlak yang terpuji, maka amat tepat ajaran Al-Qur’an turun secara berangsur.
7. Menunjukkan kemukjizatan tersendiri bagi Al-Qur’an disamping membangkitkan rasa optimisme dari diri Nabi SAW karena setiap persoalan yang dihadapi dapat terjawab dengan datangnya Al-Qur’an sesuai kebutuhan.
8. Untuk memberi kesempatan berfikir dalam rangka menerima kebenaran Al-Qur’an sebagai petunjuk dalam kehidupan umat manusia.
9. Sebagai bukti nyata bahwa Al-Qur’an diturunkan dari sisi Yang Maha Bijaksana.